Selasa, 24 Agustus 2010

Ngabisin THR yuk !

THR alias Tunjangan Hari Raya itu enaknya dihabisakan saja, kan dari namanya saja sudah mendukung, daripada disimpan kena inflasi lebih baik dihabiskan saja ya kan. Enak ya yang dapet THR, penulis sendiri (baca : Radisini) gak dapet THR tuh dari kantor, memang tidak dianggarkan sih jadi lebaran mantab deh alias makan tabungan, hahahhaha.... BTW ngabisin THR-nya jangan asal ya ada step by step nya lho ... macam betul aja ya .


THR vs Bonus
Beda hal-nya dengan Bonus, Bonus diprioritaskan untuk bayar utang dan investasi, sedangkan THR  diprioritaskan untuk zakat, Infaq, Shodaqoh dan keperluan hari raya.

Bayar Zakat, Infaq, sodaqoh
Kebanyakan orang lebih mementingkan infaq/sodaqoh dulu daripada zakat penghasilan atau harta. Padahal yang wajib kan zakat dulu baru infaq/sodaqoh yang sifatnya sunnah. Selain Zakat Fitrah juga buat zakat penghasilan, dan zakat maal/harta simpanan yang telah mencapai nisab(batas ukuran) dan haul(batas waktu)-nya. Tuk lebih lengkapnya bisa baca-baca panduan zakat, klik disini atau baca posting sebelumnya tentang zakat klik disini. Kalo penghasilannya dan harta-nya masih dibawah nisab ya pasti tidak wajib zakat maal, ini  prioritasnya zakat fitrah-infaq-sodaqoh.


Habiskan Buat lebaran
kalo sudah Bayar Zakat, Infaq, sodaqoh, untuk apa lagi ya? habiskan saja buat lebaran, jangan ragu-ragu, ....buat mudik, beli kue, beli pakaian, ngasi duit anak-anak. kalo masalah ini gak perlu diajarin kan, urusan menghabiskan uang kan itu gampang, nyarinya yang sulit. Tetep dibuat budget/penganggaran apa saja pengeluarannnya ya.


Tidak Asal Habis
Mudah-mudahan di  bulan puasa selain bisa nahan lapar dan haus serta amarah, kita juga bisa nahan nafsu buat belanja. Saat berpuasa biasanya saat belanja kurang mikir, akhirnya barang-barang yang dibeli kadang sia-sia. misalnya beli makanan ini itu, semua terlihat enak, saat berbuka kekenyangan, makanannya bersisa deh... trus belanja pakaian, apa saja terlihat bagus, padahal ingin beli pakaian satu setel saja pas pulang sudah bawa 5 setel aja, plus sepatu dan sendal, kwkwkwkkwkw.... nah ini bisa disiasati dengan belanja dengan membawa catatan dan uang secukupnya yang sudah dianggarkan sebelumnya, atau dengan kartu debit yang terbatas uangnya hanya untuk belanja. Jadi pas belanja bisa terkontrol dan gak kalap, hehehhehhe.....


THR Kecil
Bagaimana pak kalo THR yang saya terima jumlahnya kecil, sedangkan kebutuhan buat lebaran sangat besar?  Tetap saja prioritasnya Zakat-Infaq/Sodaqoh-Habiskan. kalaupun kurang tetep hindari utang ya, bisa disiasati memakai sebagian dana darurat (pernah dibahas diposting sebelumnya). kalau masih kurang juga, bisa di cek lagi mana pengeluarang yang bisa ditekan, dan di substitusi, misalnya pas mudik bila via udara mahal, kan bisa via darat, hehehhe... 


Bijaksana
Tak bisa dibohongi kalau pas lebaran biasanya biaya prestise itu yang membuat pengeluaran membengkak. Demi terlihat "sukses" di depan sanak saudara dan orang-orang di kampung, tak jarang utang-sana sini demi masalah prestise ini. Maaf ya kalo ada yang tersungging alias tersinggung, berarti bener khan. hehehhe...


Cukup dulu ya, yang mudik TiTi DJ, salam buat keluarganya. yang ingin belanja, met belanja aja, jaya selalu di udara ... 

Senin, 02 Agustus 2010

Uang Gaji Saya Diapakan ?

Udah gajian lagi nih, makan di ke mall yuk, belanja, karokean, makan di resto, trus nonton bioskop, dll. Mungkin itu yang ada dalam benak kita, boleh-boleh saja demikian tuk menikmati hidup, merasakan hasil "kerja keras" selama sebulan, hehhehehe... tapi jangan sampai keblablasan ya, punya gaji 10 koma, maksudnya bukan 10 koma juta sekian tapi baru tanggal 10 sudah koma, hahahahha.... Lalu apa yang harus kita lakukan sebelum "menikmati" gaji, yuk kita bahas satu-satu, mariii....

Pay Your GOD First
Ini saya kutip dari tweetnya @ahmadgozali, "Pay Your GOD First" maksudnya yang menjadi kewajiban agama yaitu zakat penghasilan yang pernah saya bahas di posting sebelumnya Hitung Zakat Yuk Mariiiiyyy pas terima gaji langsung disisihkan dulu buat yang satu ini.

Pindahkan Ke Rekening-Rekening
Saat terima gaji langsung ditransfer ke rekening-rekening yang pernah saya bahas sebelumnya di sini 

Jangan Lupa Bayar Utang
Nah ini yang sering "lupa" bener-bener lupa atau berusaha melupakan, hahahhaha.... ayo ini wajib lho!, walaupun sudah meninggal seseorang yang berhutang harus tetap dilunasi oleh ahli warisnya. Ahli waris bukan hanya menerima harta, tapi utang juga. Makanya bila ada yang meninggal pihak keluarga biasanya bertanya atau mengumumkan kepada pelayat yang datang bila mempunyai urusan utang-piutang agar diselesaikan dengan keluarga yang ditinggalkan. Bagi yang ingin berhutang baca postingan sebelumnya ya klik disini. Kalau tidak mau repot bayar utang di bank bisa pakai autodebet dari rekening.

Inget Dana Darurat
Jangan lupa kumpulkan sedikit-sedikit untuk dana darurat di rekening tersendiri ya, kalo lupa tentang dana darurat bisa baca lagi postingan sebelumnya, klik di sini.

Investasi/Menabung
Sisihkanlah minimal 10% penghasilan untuk Investasi, atau bila belum cukup besar untuk beli instrumen investasi bisa ditabung dulu. Investasi bisa beli emas, reksadana, dll

Bayar Semua Tagihan
Ayo bayar dulu tagihan bulanan, misalnya premi asuransi, uang kos, listrik, air, telepon, HP, uang kebersihan, uang keamanan, iuran RT, tagihan kartu kredit, tagihan internet, tagihan koran/majalah, TV kabel, dll. Biar mudah bisa pakai layanan internet banking tuk bayar tagihan listrik, telepon, internet, tv kabel dll. 

Buat Budget Bulanan
Untuk pengeluaran lainnya selain yang bersifat tagihan, harus dibuat budget, misalnya uang belanja bulanan, termasuk untuk belanja pakaian, traktir teman makan di resto, nonton bioskop, beli buku, beli DVD, transport, dll. 

Disiplin
Dalam pelaksanaannya yang harus kita lakukan adalah disiplin, karena percuma sudah dilakukan perencanaan yang begitu matang pada akhirnya kita yang melanggar, hehehhehe....


Jangan Dibalik
Itu berurutan ya, jangan dibalik. 

Minggu, 01 Agustus 2010

Punya Utang Boleh Saja, Tapi ....

Utang...Utang...! itulah mungkin yang dijeritkan oleh bank, pegadaian, lembaga pembiayaan sampe lintah darat mendekati lebaran ini. mengapa ??? ... karena pas lebaran banyak orang yang bermewah-mewah, mudik pulang kampung harus dapat memamerkan diri sebagai orang yg dikira "sukses". iya sukses punya hutang, hahahahah..... Lalu apakah berhutang tidak boleh? ... boleh saja namun harus sangat hati-hati dan bijaksana. mari kita bahas satu persatu.

Utang Produktif vs Utang Konsumtif
Cara membedakan utang produktif dan utang konsumtif ada pada nilai antara total down payment (DP) plus cicilan yang dibayar dengan nilai sebenarnya (fair value) dari barang tersebut bila dijual di akhir masa cicilan. misalnya beli rumah dengan KPR, jelas ini utang produktif karena nilai rumah dan tanah saat selesai pelunasannya relatif lebih mahal harganya dibandingkan dengan DP dan total cicilan yang dibayarkan.

Cicilan Maksimal 30% Penghasilan
Biasanya pihak bank akan menyetujui pinjaman jika angsuran bulanan pada kisaran 30% dari penghasilan, ada yang bisa sampai 40% dari penghasilan. jadi kalau mau mengajukan pinjaman pilih angsuran yang nilai nominalnya 30% dari penghasilan agar disetujui oleh bank. Kalau kita punya pinjaman di bank lain maka total angsuran dari beberapa bank tersebut maksimal 30% dari penghasilan. Angka 30% ini sudah melalui riset perencanaan keuangan yang hubungannya dalam kemampuan membayar. Jadi kalau lebih dari 30% dari penghasilan biasanya akan terjadi kesulitan keuangan.

Hindari Lintah Darat
Pengajuan utang pada lintah darat alias rentenir sebaiknya dihindari, selain bunga yang dibayar sangat tinggi, juga sangat tidak manusiawi, bila terlambat bayar barang-barang dirumah disita dengan kekerasan, serem khan, hiii.....

Perlu Atau "perlu"
Sebagian orang kadang pinjam uang untuk hal-hal yang tidak perlu, misalkan beli HP baru padahal sudah ada HP yang baru berumur 5 bulan karena terasa "jadul" akibat dari perkembangan dari HP yang semakin lama semakin canggih. Demi memuaskan diri, rela beli dengan kredit. kadang jalan-jalan di mall juga gitu, tak sadar kalau sudah beberapa kali gesek kartu kredit untuk beli baju, tas, sepatu, cuma karena ada tulisan "Sale Diskon s.d. 50%" atau "buy 1 get 2" dll.

Bisa Bayar 3 Bulan Kedepan
Sebenarnya ini hampir sama dengan dana darurat yang pernah dibahas sebelumnya. Kalau sudah punya dana darurat sebesar 3 kali penghasilan bulanan sudah cukup memadai bila kebetulan pas sedang kesulitan keuangan karena suatu hal, pembayaran angsuran pinjaman dapat di back-up dari dana darurat ini.

Punya Asuransi Jiwa
Kalau gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, kalau kita mati meninggalkan utang, kan kasihan keluarga yang ditinggalkan harus menanggung utang kita, makanya dalam hal ini asuransi jiwa diperlukan. Yang perlu diperhatikan adalah UP atau uang pertanggungan yang dibayar perusahaan asuransi bila kita meninggal dapat melunasi hutang yang kita punya.

Mau Susah Di Awal Atau Susah Di Akhir
Ini yang harus disadari bahwa pengajuan utang itu susah di awal karena pengajuan utang itu ribet karena harus mengisi formulir, melengkali persyaratan yang ada, memberikan jaminan, dll. Bila mudah di awal biasanya susah di akhir, contohnya : pinjam dengan rentenir atau kredit tanpa agunan, itu biasanya sangat mudah, tapi percayalah biasanya akhirnya akan susah karena harus membayar bunga yang sangat tinggi. wow....

Pilih-Pilih Dulu Sebelum Berhutang
Sebagai calon orang yang berhutang sebaiknya kita memilih lembaga keuangan yang cocok dengan kita dalam hal sistem perhitungan bunga, mekanisme pembayaran, dll sehingga kita dapat berhutang dengan tenang, misalnya mengenai perhitungan suku bunga yang digunakan harus mempunyai proyeksi yang cukup sehingga kita dapat merencanakan keuangan dalam melunasi cicilan. Suku bunga efektif mungkin kadang lebih rendah daripada dengan suku bunga Flat (tetap), namun suku bunga efektif punya kemungkinan akan berubah seiring berjalannya waktu, bisa jadi menjadi lebih tinggi. lihat contoh klik disini

Bijaksana Mengelola Utang
Sebaiknya berhutang itu harus dihindari, namun kalaupun harus berhutang sebaiknya memperkirakan kemampuan dalam membayar, bukan untuk foya-foya, gaya hidup mewah, atau ingin menyaingi orang lain. Semakin bijak mengelola utang semakin terwujud goals dalam perencanaan keuangan.

Setelah baca ini tetep hindari utang ya,  
IP