Minggu, 01 Agustus 2010

Punya Utang Boleh Saja, Tapi ....

Utang...Utang...! itulah mungkin yang dijeritkan oleh bank, pegadaian, lembaga pembiayaan sampe lintah darat mendekati lebaran ini. mengapa ??? ... karena pas lebaran banyak orang yang bermewah-mewah, mudik pulang kampung harus dapat memamerkan diri sebagai orang yg dikira "sukses". iya sukses punya hutang, hahahahah..... Lalu apakah berhutang tidak boleh? ... boleh saja namun harus sangat hati-hati dan bijaksana. mari kita bahas satu persatu.

Utang Produktif vs Utang Konsumtif
Cara membedakan utang produktif dan utang konsumtif ada pada nilai antara total down payment (DP) plus cicilan yang dibayar dengan nilai sebenarnya (fair value) dari barang tersebut bila dijual di akhir masa cicilan. misalnya beli rumah dengan KPR, jelas ini utang produktif karena nilai rumah dan tanah saat selesai pelunasannya relatif lebih mahal harganya dibandingkan dengan DP dan total cicilan yang dibayarkan.

Cicilan Maksimal 30% Penghasilan
Biasanya pihak bank akan menyetujui pinjaman jika angsuran bulanan pada kisaran 30% dari penghasilan, ada yang bisa sampai 40% dari penghasilan. jadi kalau mau mengajukan pinjaman pilih angsuran yang nilai nominalnya 30% dari penghasilan agar disetujui oleh bank. Kalau kita punya pinjaman di bank lain maka total angsuran dari beberapa bank tersebut maksimal 30% dari penghasilan. Angka 30% ini sudah melalui riset perencanaan keuangan yang hubungannya dalam kemampuan membayar. Jadi kalau lebih dari 30% dari penghasilan biasanya akan terjadi kesulitan keuangan.

Hindari Lintah Darat
Pengajuan utang pada lintah darat alias rentenir sebaiknya dihindari, selain bunga yang dibayar sangat tinggi, juga sangat tidak manusiawi, bila terlambat bayar barang-barang dirumah disita dengan kekerasan, serem khan, hiii.....

Perlu Atau "perlu"
Sebagian orang kadang pinjam uang untuk hal-hal yang tidak perlu, misalkan beli HP baru padahal sudah ada HP yang baru berumur 5 bulan karena terasa "jadul" akibat dari perkembangan dari HP yang semakin lama semakin canggih. Demi memuaskan diri, rela beli dengan kredit. kadang jalan-jalan di mall juga gitu, tak sadar kalau sudah beberapa kali gesek kartu kredit untuk beli baju, tas, sepatu, cuma karena ada tulisan "Sale Diskon s.d. 50%" atau "buy 1 get 2" dll.

Bisa Bayar 3 Bulan Kedepan
Sebenarnya ini hampir sama dengan dana darurat yang pernah dibahas sebelumnya. Kalau sudah punya dana darurat sebesar 3 kali penghasilan bulanan sudah cukup memadai bila kebetulan pas sedang kesulitan keuangan karena suatu hal, pembayaran angsuran pinjaman dapat di back-up dari dana darurat ini.

Punya Asuransi Jiwa
Kalau gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, kalau kita mati meninggalkan utang, kan kasihan keluarga yang ditinggalkan harus menanggung utang kita, makanya dalam hal ini asuransi jiwa diperlukan. Yang perlu diperhatikan adalah UP atau uang pertanggungan yang dibayar perusahaan asuransi bila kita meninggal dapat melunasi hutang yang kita punya.

Mau Susah Di Awal Atau Susah Di Akhir
Ini yang harus disadari bahwa pengajuan utang itu susah di awal karena pengajuan utang itu ribet karena harus mengisi formulir, melengkali persyaratan yang ada, memberikan jaminan, dll. Bila mudah di awal biasanya susah di akhir, contohnya : pinjam dengan rentenir atau kredit tanpa agunan, itu biasanya sangat mudah, tapi percayalah biasanya akhirnya akan susah karena harus membayar bunga yang sangat tinggi. wow....

Pilih-Pilih Dulu Sebelum Berhutang
Sebagai calon orang yang berhutang sebaiknya kita memilih lembaga keuangan yang cocok dengan kita dalam hal sistem perhitungan bunga, mekanisme pembayaran, dll sehingga kita dapat berhutang dengan tenang, misalnya mengenai perhitungan suku bunga yang digunakan harus mempunyai proyeksi yang cukup sehingga kita dapat merencanakan keuangan dalam melunasi cicilan. Suku bunga efektif mungkin kadang lebih rendah daripada dengan suku bunga Flat (tetap), namun suku bunga efektif punya kemungkinan akan berubah seiring berjalannya waktu, bisa jadi menjadi lebih tinggi. lihat contoh klik disini

Bijaksana Mengelola Utang
Sebaiknya berhutang itu harus dihindari, namun kalaupun harus berhutang sebaiknya memperkirakan kemampuan dalam membayar, bukan untuk foya-foya, gaya hidup mewah, atau ingin menyaingi orang lain. Semakin bijak mengelola utang semakin terwujud goals dalam perencanaan keuangan.

Setelah baca ini tetep hindari utang ya,  

2 komentar:

  1. benar sekali,... kalo memang bisa... sebaiknya hindari utang, kecuali hutang budi yg tidak dapat kita hindari.

    BalasHapus

IP